Lakon “Amarta Binangun” Warnai Peringatan Hari Bhayangkara ke-79

Kapolres Gumas AKBP Eko Heru Wibowo, bersama pihak terkait lainnya, ketika menyaksikan pagelaran wayang kulit sebagai puncak peringatan Hari Bhayangkara ke-79, Jum'at (4/7/2025) malam.
KUALA KURUN – Suara gamelan menggema syahdu di Aula Patria Tama Polres Gunung Mas (Gumas) pada Jumat malam (4/7/2025), mengiringi pagelaran wayang kulit yang digelar sebagai puncak peringatan Hari Bhayangkara ke-79. Kegiatan yang mengusung lakon “Amarta Binangun” ini juga disiarkan secara daring melalui kanal YouTube, memungkinkan masyarakat luas ikut menyaksikan.
Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Gumas, AKBP Eko Heru Wibowo, dan dihadiri berbagai unsur Forkopimda serta tokoh masyarakat. Tampak hadir Ketua Pengadilan Negeri Kuala Kurun Dr. Galih Bawono, perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kesbangpol, Kodim 1016/Plk, Kejaksaan Negeri, serta organisasi kemasyarakatan seperti Banser dan PSHT. Pagelaran juga didukung oleh Sanggar Seni Turonggo Lestari Budoyo.
Lakon “Amarta Binangun” yang ditampilkan mengangkat kisah para Pandawa dalam membangun kembali negeri Amarta pasca Perang Baratayudha. Kisah ini sarat akan pesan kepemimpinan bijaksana, gotong royong, serta pemulihan tatanan sosial yang adil dan makmur.
Kapolres Gumas AKBP Eko Heru Wibowo menyampaikan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam lakon tersebut sangat relevan dengan semangat Hari Bhayangkara dan tugas Kepolisian saat ini.
“Lakon ini mengajarkan tentang pentingnya membangun kembali, tentang kepemimpinan yang adil, dan semangat persatuan setelah konflik. Ini selaras dengan peran Polri sebagai penjaga keamanan sekaligus pengayom masyarakat,” ujar Kapolres, Jum’at (4/7/2025).
Ia menambahkan, pelestarian budaya seperti wayang kulit merupakan bagian dari upaya membangun bangsa yang berkarakter. “Ketika Polri hadir melalui pendekatan budaya, ini menjadi jembatan emosional yang menguatkan hubungan antara Kepolisian dan masyarakat,” tambahnya.
Pagelaran ini menjadi contoh konkret bagaimana peringatan Hari Bhayangkara dapat dirayakan secara bermakna, tidak hanya sebagai seremoni, tetapi juga sebagai ajang refleksi dan penguatan nilai kebangsaan. Dengan siaran langsung di kanal YouTube, pesan moral dari “Amarta Binangun” dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa batas. (Red)