Karnaval Budaya FBIM 2025, Cermin Keberagaman Dan Semangat Pelestarian Budaya

IMG_20250520_181326

FOTO : Penjabat Sekda Katingan Deddy Ferras, saat hadiri karnaval Budaya FBIM, di Kota Palangkaraya. 

PALANGKA RAYA – Di tengah arus modernisasi yang terus bergerak cepat, pelestarian budaya menjadi fondasi penting dalam menjaga jati diri bangsa. Semangat inilah yang tercermin dalam gelaran Karnaval Budaya Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025, yang berlangsung meriah di Bundaran Besar Palangka Raya, Minggu (18/5/2025).

Kegiatan yang menjadi ikon tahunan Provinsi Kalimantan Tengah ini kembali berhasil menyedot perhatian publik. Ribuan masyarakat tumpah ruah menyaksikan parade budaya dari berbagai daerah, menampilkan keanekaragaman seni, adat, serta kostum tradisional yang kaya makna.

Pemerintah Kabupaten Katingan turut menunjukkan peran aktif dalam ajang tersebut. Penjabat Sekretaris Daerah, Deddy Ferras, hadir langsung mewakili Pemkab Katingan sebagai bentuk dukungan nyata terhadap upaya pelestarian budaya daerah.

“Melalui ajang ini, kita diajak untuk tidak melupakan akar budaya kita sendiri. FBIM bukan sekadar hiburan, melainkan ruang edukasi, ekspresi, dan kebanggaan akan identitas kita sebagai bangsa yang majemuk,” ujar Deddy Ferras usai mengikuti rangkaian karnaval.

Karnaval tahun ini mengusung tema Bersatu Dalam Keberagaman Budaya, yang menegaskan pentingnya menjaga harmoni di tengah perbedaan. Acara dibuka langsung oleh Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran, yang dalam sambutannya menekankan bahwa budaya adalah aset yang harus dirawat bersama, sekaligus pintu masuk utama dalam pengembangan sektor pariwisata.

FBIM 2025 juga mendapat pengakuan nasional sebagai bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN), program strategis dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf RI). Selain itu, acara ini turut mendukung dua kampanye nasional, yakni Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).

Rangkaian parade yang menampilkan kekayaan budaya lintas daerah menjadi bukti bahwa semangat kolaborasi antarwilayah masih kuat terjaga. Dari Kalimantan Tengah hingga peserta dari provinsi lain, seluruh penampil membawa pesan tentang pentingnya keberagaman dan gotong royong dalam melestarikan budaya.

“Kami akan terus mendorong keterlibatan masyarakat dan komunitas budaya di Katingan agar semakin aktif mempromosikan seni dan tradisi lokal,” pungkas Deddy Ferras.

FBIM 2025 tak hanya menghibur, tetapi juga memberi harapan bahwa generasi masa depan akan tetap mengenal dan mencintai budaya bangsanya sendiri. (ARS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *