DPPKB-P3A Prioritaskan Pencegahan Kekerasan Melalui Ketahanan Keluarga Kuat
FOTO Ist.: Kepala DPPKB-P3A Barito Utara, Silas Patiung.
MUARA TEWEH – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Perempuan serta Perlindungan Anak (DPPKB-P3A) Kabupaten Barito Utara kembali menegaskan komitmennya dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui penguatan ketahanan keluarga, baru-baru ini. Program tersebut dinilai menjadi langkah paling strategis dalam menciptakan lingkungan aman dan bebas kekerasan.
Kepala DPPKB-P3A Barito Utara, Silas Patiung, menyampaikan bahwa keluarga merupakan pondasi utama dalam upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak. Ia menyebut bahwa banyak permasalahan kekerasan justru muncul dari lingkungan keluarga yang tidak stabil secara emosional dan komunikasi.
“Keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi anak untuk tumbuh dan belajar. Bila lingkungan keluarga aman dan penuh kasih, maka risiko terjadinya kekerasan dapat diminimalkan,” ujar Silas.
Ia menuturkan, kasus kekerasan banyak dipicu oleh kurangnya pemahaman mengenai hak-hak perempuan dan anak, serta rendahnya kemampuan keluarga dalam mengelola konflik. Kondisi ini membuat berbagai persoalan mudah berkembang menjadi tindakan kekerasan.
Menurutnya, keterlibatan seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan dalam membangun kesadaran bersama tentang pentingnya perlindungan perempuan dan anak.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kami mengajak tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, serta organisasi kemasyarakatan untuk ikut terlibat aktif dalam memberikan edukasi dan membangun budaya anti kekerasan,” tambahnya.
Silas menekankan perlunya pendidikan nilai-nilai kemanusiaan sejak dini. Ia mengatakan bahwa menumbuhkan empati, saling menghargai, dan rasa peduli merupakan langkah penting untuk menekan potensi kekerasan.
Ia juga menegaskan bahwa tindakan kekerasan tidak boleh dibiarkan karena merupakan masalah sosial yang berdampak luas.
“Kekerasan bukanlah urusan pribadi, tapi persoalan sosial yang harus kita tangani bersama. Jangan diam ketika melihat kekerasan. Laporkan agar korban bisa mendapat perlindungan dan pelaku diberi sanksi sesuai hukum,” tegasnya.
Selain itu, Silas menyoroti pentingnya pemberdayaan ekonomi bagi perempuan sebagai salah satu cara efektif menekan risiko kekerasan dalam rumah tangga. Menurutnya, perempuan yang mandiri secara ekonomi memiliki ketahanan lebih kuat dalam menjaga diri dan keluarganya.
“Ketika perempuan berdaya secara ekonomi, mereka lebih mampu melindungi diri dan anak-anaknya dari potensi kekerasan,” ujarnya.
DPPKB-P3A Barito Utara terus menggulirkan berbagai program seperti sosialisasi perlindungan anak, program keluarga berencana, hingga pelatihan keterampilan untuk perempuan sebagai wujud nyata komitmen mendukung kesejahteraan masyarakat.
“Kita ingin menciptakan lingkungan yang tidak hanya aman, tetapi juga penuh kasih sayang. Karena masa depan bangsa ini sangat ditentukan oleh bagaimana kita memperlakukan anak-anak dan perempuan hari ini,” tandas Silas. (Red/Adv)
