Akses Pemeriksaan Kanker Serviks Diharapkan Makin Merata di Barito Utara
FOTO Ist.: Anggota DPRD Barito Utara, Patih Herman AB
MUARA TEWEH – Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Tahun 2025 di Kabupaten Barito Utara diwarnai kegiatan Bhakti Sosial Deteksi Dini Kanker Leher Rahim (Serviks) yang dilaksanakan Dinas Kesehatan setempat, baru-baru ini. Program ini menarik perhatian legislatif karena dinilai menjadi langkah penting dalam memperkuat perlindungan kesehatan perempuan, terutama melalui layanan pemeriksaan yang mudah dijangkau.
Anggota DPRD Barito Utara, Patih Herman AB, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif tersebut. Ia melihat kegiatan ini sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memperluas pencegahan kanker serviks secara nyata melalui metode pemeriksaan IVA maupun Pap Smear yang selama ini diakui sebagai prosedur efektif untuk menemukan indikasi awal penyakit tersebut.
“Ini adalah langkah positif dan perlu dipertahankan. Pemeriksaan dini memberi peluang besar bagi perempuan untuk mengetahui kondisi kesehatannya sedini mungkin, sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat,” katanya, Sabtu (22/11/2025).
Menurut Patih Herman, keberadaan program ini menunjukkan kesungguhan pemerintah daerah dalam memberikan layanan kesehatan yang berpihak pada masyarakat. Ia menilai pendekatan preventif harus menjadi prioritas bersama mengingat kanker serviks masih menjadi salah satu ancaman kesehatan serius bagi perempuan.
Ia menambahkan bahwa layanan semacam ini tidak boleh berhenti pada momentum peringatan tertentu saja. Program kesehatan reproduksi yang sifatnya vital, kata dia, harus terjadwal dan berkelanjutan agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas dan tidak bersifat sementara.
Patih Herman juga menekankan perlunya memastikan layanan ini menjangkau perempuan di seluruh wilayah Barito Utara, termasuk daerah-daerah terpencil. Ia menyoroti bahwa masih banyak perempuan di desa yang belum memiliki akses memadai terhadap pemeriksaan kesehatan reproduksi, baik karena keterbatasan fasilitas maupun kurangnya sosialisasi.
“Kita ingin pelayanan kesehatan ini merata. Jangan sampai hanya masyarakat di pusat kota yang merasakan manfaatnya, sementara perempuan di desa tertinggal. Ini menjadi perhatian penting ke depan,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menilai edukasi berkelanjutan sebagai aspek yang tidak bisa dipisahkan dari upaya pencegahan kanker serviks. Menurutnya, perubahan pola pikir masyarakat, khususnya terkait pemeriksaan kesehatan reproduksi, sangat bergantung pada intensitas dan kualitas informasi yang diterima.
Untuk itu, Patih Herman mengajak seluruh pihak, mulai dari tenaga kesehatan, kader posyandu hingga organisasi perempuan, agar terlibat aktif dalam menyosialisasikan pentingnya deteksi dini. Ia menilai peran multipihak sangat diperlukan untuk meningkatkan keberanian dan kesadaran perempuan dalam memeriksakan diri.
“Masih ada rasa sungkan dan takut di kalangan perempuan untuk melakukan pemeriksaan. Melalui edukasi yang tepat, kita bisa membangun kesadaran bahwa ini adalah langkah preventif demi kesehatan dan masa depan keluarga,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Patih Herman juga tidak lupa menyampaikan apresiasi kepada para dokter, bidan dan seluruh tenaga kesehatan yang terlibat. Ia menyebut mereka sebagai garda terdepan dalam upaya menurunkan angka kematian akibat kanker serviks serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Barito Utara secara keseluruhan.
“Peran tenaga kesehatan selama ini sangat besar, dan komitmen mereka patut kita dukung bersama agar layanan kesehatan semakin kuat dan dirasakan merata oleh masyarakat,” tandas Patih. (Red/Adv)
