Taufik Nugraha Desak Pemkab Segera Tangani Kerusakan Berat Jembatan Bariyoi
FOTO Ist.: Anggota DPRD Barito Utara, Taufik Nugraha.
MUARA TEWEH – Anggota DPRD Barito Utara, Taufik Nugraha, mendesak pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah cepat menangani kerusakan pada Jembatan Bariyoi yang kondisinya kian memprihatinkan. Pondasi jembatan dilaporkan mengalami keretakan dan pergeseran, sehingga membahayakan ribuan warga yang melintas setiap hari.
Jembatan Bariyoi merupakan satu-satunya akses utama menuju kawasan transmigrasi KM 38 atau Desa Sei Rahayu di Kecamatan Teweh Tengah. Kerusakan pada struktur pondasi membuat jembatan ini rawan ambruk jika dilalui kendaraan berat, sementara akses alternatif hampir tidak tersedia bagi warga.
“Kerusakan pada pondasi jembatan sudah sangat jelas terlihat. Jangan sampai ada korban dulu baru diperbaiki. Ini menyangkut keselamatan dan mobilitas ribuan warga di kawasan transmigrasi,” tegas Taufik, baru-baru ini.
Taufik mengungkapkan bahwa dirinya telah meninjau langsung kondisi jembatan bersama aparat desa dalam agenda Reses I Tahun 2025. Hasil pantauan memperlihatkan kerusakan sudah masuk kategori berat dan memerlukan tindakan segera dari pemerintah daerah.
“Warga mengeluh karena kendaraan roda empat mulai enggan melintas. Beberapa bagian jembatan juga mulai turun, dan kalau tidak segera diperbaiki bisa putus total,” ujarnya.
Politisi PDIP itu mendorong Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Barito Utara untuk segera turun memastikan tingkat kerusakan secara struktural dan menyusun rencana teknis perbaikan. Ia menilai, tindakan cepat sangat penting agar kerusakan tidak semakin parah dan biaya penanganan tidak melonjak.
“Jangan tunggu kerusakan makin parah baru ada reaksi. Pemerintah harus tanggap, karena jembatan ini bukan hanya infrastruktur biasa, tapi urat nadi perekonomian warga,” katanya.
Selain faktor keselamatan, jembatan yang rusak juga berdampak serius terhadap aktivitas ekonomi. Petani dan pelaku usaha kecil kesulitan mengangkut hasil bumi ke pusat kota. Jika akses terganggu, pendapatan mereka pun langsung ikut terhambat.
“Setiap hari masyarakat melintas untuk bekerja dan membawa hasil kebun. Kalau jembatan ini tak bisa dipakai, aktivitas mereka otomatis terhenti. Ini jelas merugikan,” tambahnya.
Taufik menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal persoalan ini hingga ada tindakan nyata. Ia berharap sinergi antara DPRD dan pemerintah daerah dapat mempercepat proses perencanaan dan realisasi perbaikan.
“Kami akan kawal terus persoalan ini sampai benar-benar ada tindakan nyata. Pemerintah daerah tidak boleh menunda karena ini menyangkut kepentingan masyarakat luas,” pungkasnya. (red/adv)
