Pelatihan Arsip Dinamis Dorong Pemerintahan Lebih Transparan

Fahri-Fauzii-750x375

MUARA TEWEH – Pelatihan Pengelolaan Arsip Dinamis serta penerapan aplikasi SRIKANDI yang digelar Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Barito Utara memasuki hari pertama dengan antusiasme tinggi dari peserta. Kegiatan ini berlangsung di Aula Dissptaka selama dua hari, mulai Selasa hingga Rabu, 11–12 November.

Pelatihan tersebut diikuti oleh para pejabat struktural dan pengelola arsip dari seluruh perangkat daerah. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, H. Fakhri Fauzi, memandang kegiatan ini sebagai kesempatan strategis untuk menguatkan tata kelola arsip dalam menghadapi percepatan transformasi digital.

“Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam pengelolaan arsip dinamis, baik secara konvensional maupun elektronik, serta mendorong penerapan aplikasi SRIKANDI sebagai bagian dari SPBE,” ujarnya, Selasa (11/11/2025).

Selain peserta dari perangkat daerah, kegiatan ini juga dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, drg. Dwi Agus Setijowati. Dua narasumber dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), yakni Dra. Prihatni Wuryatmini, M.Hum., dan Pinandita Syafrisman, S.Sos., turut memperkaya materi pelatihan.

Baca Juga  Kedatangan Habib Syech Tegaskan Semangat Kebersamaan Barito Utara Bershalawat

Dalam penyampaiannya, Fakhri menegaskan bahwa pelatihan berlandaskan regulasi penting seperti UU Nomor 43 Tahun 2009 dan PP Nomor 28 Tahun 2012. Ia menyampaikan bahwa hasil digitalisasi arsip tahun 2024 mencapai nilai 64,94 (Baik), sementara pengawasan nasional masih berada pada 47,37 (Kurang).

Ia menyebutkan bahwa pengelolaan arsip yang baik tidak hanya berfungsi sebagai penyimpanan informasi, tetapi juga bagian dari pertanggungjawaban pemerintah kepada publik. Transformasi digital melalui aplikasi SRIKANDI dinilai penting untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan publik.

Baca Juga  Patroli 3 Pilar Sisir Objek Vital di Kuala Kurun, Situasi Kamtibmas Kondusif

“Melalui pelatihan ini, kita ingin mendinamiskan penyelenggaraan kearsipan agar lebih komprehensif dan sesuai prinsip tata kelola pemerintahan yang baik. Arsip bukan sekadar dokumen, melainkan bukti autentik pertanggungjawaban,” jelasnya.

Fakhri berharap seluruh perangkat daerah dapat memaksimalkan pembelajaran yang diperoleh sehingga penerapan aplikasi SRIKANDI dapat berjalan optimal di setiap unit kerja. Menurutnya, keberhasilan implementasi sistem digital memerlukan komitmen bersama.

Ia juga menekankan pentingnya kesadaran bahwa arsip memiliki nilai strategis dalam upaya menjaga kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan. Dengan tata kelola yang baik, informasi publik dapat lebih mudah diakses dan dipertanggungjawabkan.

“Dengan komitmen bersama, kita wujudkan kearsipan yang tertib, aman, dan bernilai guna tinggi di Bumi Iya Mulik Bengkang Turan,” demikian tutup Fakhri. (Red/Adv/AG)