Masyarakat Adat Kuatkan Peran Strategis Menuju Investasi Nasional Berkelanjutan

Screenshot_20251001_122834_Facebook

FOTO Ist.: Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Utara, Muhlis.

MUARA TEWEH – Pemerintah Kabupaten Barito Utara kembali menegaskan bahwa masyarakat adat memiliki posisi penting dalam strategi pembangunan daerah dan arah investasi nasional. Penegasan ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Barito Utara, Muhlis, pada kegiatan Simposium Nasional Masyarakat Adat Perwabara Pasti 2025 yang digelar di Aula Balai Antang, Muara Teweh, baru-baru ini.

Simposium nasional tersebut diselenggarakan oleh Perkumpulan Warga Batara Mandiri Peduli Sosial dan Investasi (Perwabara) Pasti. Tahun ini, kegiatan diangkat dengan tema “Masyarakat Adat Sebagai Pelaku Penting dalam Dunia Investasi”, sebuah refleksi penting mengenai keterlibatan komunitas adat dalam struktur ekonomi modern yang terus berkembang.

Acara dihadiri berbagai tokoh adat, unsur pemerintah daerah, pelaku usaha, serta masyarakat umum. Para peserta mengikuti diskusi yang difokuskan pada penguatan kapasitas masyarakat adat dalam menghadapi dinamika investasi, pengembangan sumber daya manusia, dan peluang pembangunan inklusif.

Dalam sambutannya, Sekda Muhlis menekankan bahwa masyarakat adat selama ini tidak hanya dikenal sebagai penjaga budaya, namun juga pemilik potensi besar dalam aspek pembangunan. Menurutnya, kekuatan nilai, tradisi, dan struktur sosial masyarakat adat merupakan aset penting yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal maupun nasional.

Baca Juga  Kedatangan Habib Syech Tegaskan Semangat Kebersamaan Barito Utara Bershalawat

“Kami berharap simposium ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kapasitas masyarakat adat, sehingga mampu bersaing dan berkolaborasi secara sejajar dengan dunia usaha dan investor,” kata Muhlis, baru-baru ini.

Pernyataan tersebut mempertegas komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan ruang partisipatif bagi masyarakat adat. Pemerintah menilai bahwa keterlibatan aktif komunitas adat akan meningkatkan kualitas pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Sementara itu, Ketua Perwabara Pasti, Ajidinnor, menyampaikan bahwa pelaksanaan simposium nasional di Barito Utara merupakan yang pertama kali digelar. Ia menilai momentum ini menjadi pijakan awal untuk menghubungkan masyarakat adat dengan ekosistem investasi yang lebih luas.

Ia menuturkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, komunitas adat, dan pelaku usaha harus terus diperkuat melalui dialog terbuka, pengembangan kapasitas, serta integrasi nilai budaya ke dalam sistem tata kelola investasi.

“Sinergi ini sangat penting agar investasi dapat berjalan secara terarah, memberi manfaat luas, dan tetap berpijak pada nilai budaya serta kelestarian lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga  Patroli 3 Pilar Sisir Objek Vital di Kuala Kurun, Situasi Kamtibmas Kondusif

Simposium ini diharapkan tidak hanya menghasilkan rekomendasi, tetapi juga memunculkan langkah konkret dalam meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat adat dalam roda ekonomi daerah. Para peserta turut melakukan diskusi kelompok untuk melahirkan gagasan inovatif yang dapat diterapkan di berbagai sektor strategis.

Kegiatan ini sekaligus menjadi ruang bertukar pengalaman antarwilayah yang memiliki karakter adat berbeda-beda. Selain itu, forum ini menampung aspirasi masyarakat yang selama ini berkeinginan terlibat dalam pembangunan secara lebih aktif dan sejajar.

Ke depan, pemerintah daerah bersama Perwabara Pasti akan menindaklanjuti hasil simposium dengan menyusun program strategis. Program tersebut diharapkan mampu memperkuat posisi masyarakat adat sebagai pelaku ekonomi yang tangguh, adaptif, dan tetap setia pada nilai budaya mereka.

“Harapan kami, seluruh masukan hari ini dapat diterapkan menjadi aksi nyata untuk memperkuat pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” tandas Muhlis. (Red/Adv)