Festival Tandak Intan Kaharingan Jadi Ajang Penguatan Iman dan Budaya Lokal

IMG_20250626_213520

FOTO : Bupati Katingan Saiful, saat membuka kegiatan.

KASONGAN – Festival Tandak Intan Kaharingan (FTIK) ke-IX tingkat Kabupaten Katingan resmi dibuka Bupati Saiful di Stadion Sport Center Kasongan, Kamis (26/6/2025) malam, sebagai wujud nyata dari upaya memperkuat iman umat Hindu Kaharingan sekaligus melestarikan budaya leluhur.

Lebih dari 570 peserta dari 13 kecamatan se-Kabupaten Katingan turut ambil bagian dalam festival yang berlangsung dari tanggal 25 hingga 29 Juni 2025 ini. Pembukaan berlangsung meriah namun tetap khidmat, dihadiri Wakil Bupati Firdaus, Ketua DPRD Katingan, anggota DPRD Provinsi Kalteng, MABHK Kalteng, unsur Forkopimda, serta jajaran SOPD dan tokoh masyarakat.

Bupati Saiful menekankan pentingnya festival ini sebagai bagian dari pembangunan karakter umat Hindu Kaharingan melalui penguatan nilai spiritual dan tradisi budaya.

“FTIK bukan hanya tentang perlombaan, tetapi juga menjadi media pembinaan iman dan ketakwaan kepada Ranying Hatalla Langit, serta ajang untuk memuliakan warisan budaya Panaturan yang penuh nilai luhur,” kata Saiful.

Dia menambahkan, kegiatan ini sejalan dengan visi daerah, yakni membentuk masyarakat Katingan yang maju, sejahtera, berkeadilan, dan berakhlak mulia. Tema yang diangkat tahun ini, “Tandak Intan Kaharingan Menuju Indonesia Emas 2045”, menunjukkan bahwa budaya lokal memiliki potensi besar dalam mendukung kemajuan bangsa.

“Mari jadikan tandak sebagai simbol kekuatan kita, bukan hanya budaya, tapi juga sebagai pengikat kebersamaan dan identitas umat Hindu Kaharingan di tengah keberagaman,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua LPT-IK Kabupaten Katingan, Sarnadi D. Uga, dalam laporannya menjelaskan bahwa FTIK ke-IX menghadirkan berbagai cabang lomba seperti manadak, cerdas cermat, tarian sakral, vokal grup lagu rohani, pembuatan sarana upacara ritual, mantir basarah, pandehen, dan karungut.

“Lewat festival ini, kita ingin menunjukkan bahwa Kaharingan adalah agama yang hidup, menyatu dengan seni, budaya, dan solusi atas persoalan kehidupan modern,” ucap Sarnadi.

Dia juga menyampaikan bahwa tahun 2025 menandai berakhirnya kepengurusan LPT-IK periode 2020–2025. Karena itu, kegiatan ini sekaligus dimanfaatkan untuk menyelenggarakan Musyawarah Daerah (MUSDA) guna menyusun program dan kepengurusan baru periode 2025–2029.

“Momentum ini sangat penting untuk mengevaluasi langkah organisasi dan memperkuat arah perjuangan kita dalam menjaga eksistensi dan peran umat Hindu Kaharingan di Kabupaten Katingan,” pungkasnya. (ARS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *