Kerusakan Jalan Desa Dinilai Rugikan Petani Dan Pedagang Lokal
FOTO Ist.: Ketua Komisi III DPRD Barito Utara H. Tajeri
MUARA TEWEH – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Barito Utara, H. Tajeri, kembali menyoroti kondisi jalan perdesaan yang mengalami kerusakan cukup parah di berbagai titik. Ia menilai akses buruk ini telah menahan laju pertumbuhan ekonomi desa dan menyulitkan aktivitas masyarakat dalam mengangkut hasil pertanian maupun kebutuhan sehari-hari.
Menurutnya, jalan berlubang dan berlumpur yang kerap muncul saat musim hujan membuat mobilitas warga terhambat. Kondisi tersebut tidak hanya menunda waktu tempuh, tetapi berdampak langsung pada biaya operasional transportasi yang ikut meningkat dari waktu ke waktu.
“Petani dan pedagang mengalami kesulitan besar karena jalan rusak. Harga jual hasil pertanian bisa turun karena biaya transportasi meningkat akibat akses yang sulit,” ujar Tajeri, baru-baru ini.
Ia menekankan bahwa perbaikan infrastruktur jalan merupakan kebutuhan mendesak. Infrastruktur yang layak menjadi fondasi bagi kegiatan ekonomi masyarakat, terutama bagi petani dan pedagang yang mengandalkan jalur darat untuk membawa hasil usaha mereka ke pasar.
Selain persoalan jalan, Tajeri juga menyoroti kondisi jembatan di beberapa desa yang mulai lapuk. Ia mengingatkan bahwa jembatan yang tidak kokoh sangat berisiko dan dapat membahayakan pengguna jalan, terutama kendaraan bermuatan berat yang sering melintas membawa hasil perkebunan.
“Kita tidak bisa membiarkan infrastruktur jalan dan jembatan terus dalam kondisi rusak. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah,” katanya.
Untuk itu, ia meminta pemerintah daerah menyiapkan alokasi anggaran yang cukup, baik untuk perbaikan jalan maupun pembangunan jembatan yang baru. Menurutnya, proses pembangunan harus dilakukan secara bertahap namun terukur, dengan perencanaan yang matang.
Tajeri berharap agar pelaksanaan proyek tidak sekadar tercatat sebagai program seremonial. Pengawasan dinilai harus diperketat guna mencegah terjadinya pembangunan yang mangkrak atau hasil pekerjaan yang tidak sesuai standar kualitas.
“Jangan sampai ada proyek yang mangkrak atau kualitasnya buruk karena tidak diawasi dengan baik,” tegasnya.
Ia mengajak masyarakat ikut mengawasi jalannya pembangunan agar prosesnya transparan dan memberikan manfaat nyata bagi warga desa.
Dengan infrastruktur yang baik, ia yakin mobilitas masyarakat akan meningkat, ongkos logistik menurun, dan akses pasar menjadi lebih luas bagi pelaku usaha desa.
“Infrastruktur yang baik akan membuka peluang ekonomi baru dan mengurangi keterisolasian desa,” tandas Tajeri. (Red/Adv)
