Pengawasan Distribusi LPG Ditekankan Demi Stabilitas Pasokan Daerah

Ir. Hj. Mery Rukaini, M.I.P__1

FOTO Ist.: Ketua DPRD Kabupaten Barito Utara, Ir. Hj. Mery Rukaini, M.I.P

MUARA TEWEH – Kekhawatiran masyarakat terkait potensi kelangkaan gas LPG 3 kilogram mendapat perhatian serius dari Ketua DPRD Kabupaten Barito Utara, Ir. Hj. Mery Rukaini, M.I.P. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah perlu mengambil langkah pencegahan sejak dini agar pasokan gas bersubsidi tetap aman dan tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Menurutnya, gas LPG 3 kilogram merupakan kebutuhan vital bagi banyak rumah tangga, sehingga ketersediaannya harus dijaga dengan pengawasan yang ketat. Ia memandang bahwa pengendalian distribusi memiliki peran penting dalam memastikan gas subsidi tidak mengalami kekurangan di pasar maupun memicu kenaikan harga secara mendadak.

“Saya mengapresiasi langkah pemerintah daerah dalam pengawasan distribusi LPG, tetapi kita perlu memastikan stok tetap tersedia agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan gas,” ujarnya, baru-baru ini.

Ia menjelaskan bahwa meskipun pemerintah telah berupaya menjaga stabilitas harga LPG bersubsidi, pengawasan yang kurang optimal pada jalur distribusi dapat membuka peluang terjadinya penyimpangan. Hal ini termasuk penimbunan, kelangkaan di tingkat pangkalan, hingga munculnya praktik harga tidak wajar oleh oknum tertentu.

Baca Juga  Kedatangan Habib Syech Tegaskan Semangat Kebersamaan Barito Utara Bershalawat

Mery Rukaini menekankan bahwa pasokan LPG 3 kilogram harus benar-benar diprioritaskan bagi masyarakat yang berhak menerima subsidi. Ia menilai bahwa kelompok rumah tangga kecil dan pelaku usaha mikro masih sangat bergantung pada gas bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Selain aspek pengawasan, ia juga mengingatkan pentingnya memastikan pasokan gas dari pemasok utama hingga tingkat agen dan pangkalan berjalan lancar. Setiap hambatan distribusi, sekecil apa pun, dikhawatirkan mampu memengaruhi ketersediaan di lapangan dan memicu kepanikan masyarakat.

“Jangan sampai ada keterlambatan pasokan yang bisa memicu kepanikan dan spekulasi harga di lapangan,” katanya.

Ia menyebutkan bahwa koordinasi antara pemerintah daerah, aparat terkait, dan para pelaku distribusi harus terus diperkuat. Dengan sinergi yang baik, potensi kelangkaan dapat diantisipasi dan langkah penanganan bisa dilakukan dengan cepat sebelum berdampak luas.

Baca Juga  Patroli 3 Pilar Sisir Objek Vital di Kuala Kurun, Situasi Kamtibmas Kondusif

Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat untuk turut berperan dalam menjaga ketertiban distribusi LPG bersubsidi. Masyarakat diminta tidak ragu melaporkan jika menemukan indikasi pelanggaran, seperti penimbunan atau harga jual yang melampaui ketentuan resmi.

Menurutnya, keterlibatan masyarakat dalam melakukan pengawasan lapangan merupakan bentuk kerja sama yang sangat diperlukan demi menjaga ketahanan pasokan gas di Barito Utara. Setiap informasi yang diterima pemerintah akan membantu dalam mengambil tindakan cepat dan tepat sasaran.

Dalam kesempatan itu, Mery menegaskan bahwa keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan adalah dua aspek yang tidak boleh diabaikan. Keduanya harus dijaga secara berkelanjutan agar program subsidi LPG benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Kita harus bersama-sama mengawasi agar gas bersubsidi tetap terjangkau dan mudah didapatkan oleh masyarakat yang berhak,” tutupnya, tandas Mery. (Red/Adv)